Latest Articles

Senin, 20 Januari 2014

Wisata... Dari, Oleh, dan Untuk Ngantang

Oleh Wong Ngantang - Senin, Januari 20, 2014 | 0 comments

Pariwisata dan kesenian adalah dua hal yang saling berkaitan. Wisata tanpa seni bisa dibilang bagai sayur tanpa garam. Kesenian tanpa wisata, siapa yang mau nonton? Nah, dua hal ini memang saling berkaitan, tapi apa hubungannya sama Ngantang?
Kita pasti sadar kalau perekonomian itu juga bergantung pada wisata. Gampangnya, kalau suatu daerah itu terkenal sebagai daerah wisata, pasti banyak wisatawan yang datang. Kalau wisatawan banyak yang datang, ya paling enggak roda perputaran ekonomi bakalan makin cepet kan :p.
Kalau wisata sih, Ngantang juga udah punya. Wisata alam tepatnya. Salah satu objek wisata paling besar se-Ngantang raya, Taman Wisata Bendungan Selorejo sampai saat ini masih jadi tujuan wisata utama di Ngantang, baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan internasional. Nah, Wisata Selorejo ini termasuk ke tipe wisata alam yang pengelolaannya sudah dipegang oleh Jasa Tirta. Ada juga yang lain, banyak malah, cuman belum terekspos sebesar Selorejo aja. Sayang, padahal potensinya besar kalau diurus :p
Gimana dengan wisata seni atau wisata budaya? Kelebihan wisata seni atau wisata budaya dari wisata alam adalah kalau di wisata seni, pengurus dan pelakunya bisa ikutan seneng seneng. Coba kita lihat contohnya di Batu, semacam festifal bunga atau gebyak bantengan. Selain meningkatkan jumlah wisatawan secara signifikan dalam waktu singkat, pelaku kegiatan juga bisa seneng seneng, juga sekalian numpang narsis biar terkenal seantero kota :p. Memang kegiatan seperti ini ga bisa terlalu sering biar ga kehilangan daya tariknya, tapi kalau diadain secara periodik, tetep nguntungin kan? 
Ah, mungkin di Ngantang masih belum bisa ngadain kegiatan besar kaya tadi, tapi paling enggak udah ada kegiatan kecil yang udah jalan. Tengok saja kemarin ada pentas seni, karnaval, dan lain lain yang kalau dikembangkan bukan nggak mungkin Ngantang bisa punya kegiatan seni besar yang periodik. Yang akhirnya nguntungin juga, selain nambah terkenal, juga nambah perekonomian Ngantang juga :p.
Just my 2 cent. Iqbal Iko - ngantang.com

Senin, 13 Januari 2014

Tahun Baru 2014

Oleh Wong Ngantang - Senin, Januari 13, 2014 | , 0 comments

Moment tahunan satu ini memang selalu dinantikan seluruh penghuni bumi. Lebih tepatnya spesies yang bernama manusia yang tergila - gila dengan yang namanya pesta. Mulai dari kembang api, acara berkumpul dengan teman atau keluarga, acara bakar - bakar bahkan hingga pesta minum minuman keras oplosan yang begitu marak menjadi tradisi negara kita tercinta, Indonesia. 

Terlepas dari semua itu, sebagian besar orang tentunya tidak tahu apa dan bagaimana tahun Masehi ini pertama kali dibuat. Dahulu Kalender Masehi pertama kali digunakan oleh umat Kristen untuk menentukan tahun kelahiran Nabi Isa atau Yesus sebagai tahun pertama Masehi. Sebelumnya mereka menggunakan kalender kuno dari bangsa Romawi yang sering disebut dengan kalender Julian yang keakuratannya masih diragukan. 

Dari sekian banyak populasi manusia dimuka bumi ini juga tidak banyak yang menyadari mengapa peringatan Hari Natal dan Tahun Baru tepat mempunyai selisih satu pekan atau tujuh hari. Kita akan kembali membuka buku sejarah pada jaman kelahiran Nabi Isa. Pada jaman sebelum kelahiran Nabi Isa orang mengenal dengan tahun Sebelum Masehi (SM). Hingga penentuan Tahun Pertama Masehi disepakatai kaum Nasrani sebagai kalender baru yang disebut dengan Kalender Masehi (M). Hingga kemudian penentuan perayaan hari besar seperti Paskah dan lain - lain menyusul. 

Minggu, 15 September 2013

Pentas Teater Laska 5.5 "Kebo Nyusu Gudhel"

Oleh Wong Ngantang - Minggu, September 15, 2013 | 0 comments

Nama Teater Laska di Ngantang memang tidak sepopuler di tahun 2003 hingga tahun 2007 dahulu. Meskipun pada tanggal 3-4 Maret 2012 pernah mengadakan Pentas Tunggal dengan naskah berjudul Keluarga Paket C yang ditulis oleh Ridwan dan disutradai oleh Bayu. Pentas itu seakan adalah oasis di tengah padang gurun oleh para alumnus dan penggemar setianya yang sangat merindukan eksistensi Teater Laska setelah 5 tahun tidak melaksanakan Pentas Tunggal.

Tahun 2013 Teater Laska yang terlepas dari sekolah dan bekerja - sama dengan ngantang.com kembali mengadakan Pementasan Teater dengan naskah Kebo Nyusu Gudel karya Dheni Jatmiko. Naskah ini membawa banyak pesan moral seperti bakti negara, bakti kepada orangtua, pendidikan, pelestarian kesenian tradisional serta budi pekerti. Pementasan ini disutradai oleh Ridwan dan dilaksanakan di Gedung Serbaguna pada hari Sabtu tanggal 14 September 2013 jam 3 sore dan jam 7 malam. Pementasan kali ini adalah dalam rangka memeriahkan acara Gebyar Seni Ngantang yang dilaksanakan sepekan penuh. Banyaknya masyarakat yang penasaran dengan "apa itu pementasan teater ?" membawa efek luar biasa saat pelaksaan pentas berlangsung. Hingga jumlah masyarakat yang menonton menyebabkan Gedung Serbaguna yang luas itu terisi penuh.

Jumat, 12 Juli 2013

Penanggulangan Serius Masalah Eceng Gondok

Oleh Wong Ngantang - Jumat, Juli 12, 2013 | , 0 comments

Eceng Gondok merupakan tumbuhan yang tidak asing bagi warga Ngantang khususnya yang tinggal di dekat area Waduk Selorejo. Keberadaan tumbuhan yang cepat berkembang biak ini cukup mengganggu aktifitas nelayan dalam mencari ikan. Selain itu banyak juga warga yang memiliki sawah atau kebun di seberang waduk harus susah payah untuk menyeberangi hamparan Eceng Gondok yang menutupi hampir 30% perairan Waduk Selorejo.

Dibalik kecantikan bunganya, Eceng Gondok Si Gulma Cantik ini juga dapat membawa dampak buruk di berbagai bidang. Seperti wabah nyamuk yang berada di kota-kota besar. Nyamuk yang hidup dan berkembang biak di hamparan Eceng Gondok juga dapat menimbulkan penyakit Malaria dan Cikungunya. Meskipun jumlah penderita penyakit itu sedikit, tetapi jika di bandingkan Waduk Selorejo dahulu tanpa Eceng Gondok jauh lebih bersih dan sehat tanpa nyamuk. Persoalan nyamuk dan Eceng Gondok cukup dirasakan para nelayan. Bahkan waktu menyeberangi hamparan Eceng Gondok satu nelayan saja bisa di selimuti nyamuk hingga berjumlah ratusan ekor.

Blogger Template by Clairvo